Hey bebb,
where are you now?
everywhere you are I know that you alwalys in my heart hehehe :)
I miss you now :(
after I looked my friend with her boyfriend I remembered you :(
huhuhu
Toko buku
Leksika yang berpusat di Lenteng Agung,
sejak akhir tahun 2009 telah membuka cabang di Gedung M Kampus 1 Universitas Tarumanagara. Toko
buku yang dikenal dengan Campus Book Store ini buka sejak pukul 09.00 sampai
pukul 17.00 kecuali hari Sabtu tutup lebih awal yakni pukul 16.00.
Buku yang
tersedia di Leksika Campus Book Store ini sangat beragam. “ Segala macam buku
yang dibutuhkan mahasiswa dari berbagai fakultas di Untar tersedia” ujar Ita,
salah seorang pegawai toko tersebut . “Kami menyediakan buku- buku ini sesuai
dengan silabus” tambahnya.
Toko buku
Leksika menyediakan kartu keanggotaan bagi mahasiswa untuk memperoleh harga
yang lebih murah. “ Caranya sangat mudah untuk menjadi anggota, hanya membeli buku
seharga minimal Rp 100.000.00 ditambah Rp 10.000.00 untuk harga kepemilikan
kartu. Mahasiswa akan mendapatkan harga 10 % lebih murah dari harga normal”
jelas Ita.
Selain
membuka cabang di Untar, Leksika book store juga membuka cabang di Universitas
lain seperti Univer itas Bunda Mulia (UBM) dan Universits Mercu Buana .
Tujuannya aar mahasiswa dapat memperoleh buku – buku perguruan tinggi dengan
mudah.
“
Sayangnya, banyak mahasiswa yang lebih memilih menjiplak dari pada membeli buku
aslinya” ucap wanita tersebut.
Ada
sekitar 500 judul buku yang dipajang setiap harinya. Tidak hanya buku buku
perguruan tinggi, alat- alat juga
diperjualkan di toko buku ini.
Sumohadi Marsis yang akrab dipanggil Bang Sumo
terlihat begitu sumringah. Pembawaan ringan Bang Sumo dalam acara peluncuran
dan diskusi bukunya KRITIK OLAHRAGA
SUMOHADI MARSIS Sabtu lalu di Universitas Tarumanagaramenjadikan acara sangat menarik. Seorang jurnalis olahraga ini sangat
tertarik pada kritik. Menurutnya kritik merupakan cara untuk membangun
seseorang menjadi lebih baik, dan ia akan terus mengkritik sampai tidak ada
lagi yang bisa ia kritik. Dalam kesempatan ini pula ia menyayangkan keadaaan
PSSI yang tidak membaik. “Saya mengharapkan keadaan PSSI akan lebih baik dari
kepemimpinan Nurdin Halid, PSSI membutuhkan srategi lain yang lebih kuat dalam
memajukannya” begitu ucapnya. Pelopor media massa khususnya olahraga ini telah
banyak memberikan kontribusi, inovasi serta kreasinya pada Indonesia. Tokoh
penting dalam eksistensi Seksi Wartawan Olahraga ini juga sangat mengharapkan
insane pers kedepannya untuk lebih berkembang.
Dalam peluncuran buku tersebut
juga hadir Bang Hendry Bangun seorang jurnalis olahraga yang mengawali
tulisannya pada media kampus. Seseorang yang lahir di Medan 1958 ini memilih
bidang olahraga karna menurutnya bisa bersikap tidak objektif artinya bahwa seorang
jurnalis olahraga lebih menyorot pemainnya. Dalam kesempatan ini pula ia
meluncurkan buku karangannya Kumpulan
Esei Olahraga yang mengharapkan kalangan masyarakat dan pemerintah juga
ikut memperbaiki diri bukan hanya orang olahraga itu sendiri.”Jangankan seperti
Cina atau Jepang, untuk mencapai tahapan Tahailand saja, mungkin kita perlu 10
tahun”tuturnya dalam buku.